Penulis: Mark J. Spalding, John Pierce Wise Sr., Britton C. Goodale, Sandra S. Wise, Gary A. Craig, Adam F. Pongan, Ronald B. Walter, W. Douglas Thompson, Ah-Kau Ng, AbouEl- Makarim Aboueissa, Hiroshi Mitani, dan Michael D. Mason
Nama Publikasi: Toksikologi Perairan
Tanggal Publikasi: Kamis, 1 April 2010

Nanopartikel sedang diselidiki secara luas untuk berbagai aplikasi karena sifat fisiknya yang unik. Misalnya, nanopartikel perak digunakan dalam produk komersial karena sifat antibakteri dan antijamurnya. Beberapa dari produk ini cenderung menghasilkan nanopartikel perak yang mencapai lingkungan perairan. Dengan demikian, nanopartikel menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia dan spesies air. Kami menggunakan garis sel medaka (Oryzias latipes) untuk menyelidiki sitotoksisitas dan genotoksisitas nanosfer perak berdiameter 30 nm. Perlakuan 0.05, 0.3, 0.5, 3 dan 5 μg/cm2 masing-masing menginduksi 80, 45.7, 24.3, 1 dan 0.1% kelangsungan hidup, dalam uji pembentukan koloni. Nanopartikel perak juga menginduksi penyimpangan kromosom dan aneuploidi. Perlakuan 0, 0.05, 0.1 dan 0.3 μg/cm2 menginduksi kerusakan pada 8, 10.8, 16 dan 15.8% dari metafase dan 10.8, 15.6, 24 dan 24 total aberasi dalam 100 metafase, masing-masing. Data ini menunjukkan bahwa nanopartikel perak bersifat sitotoksik dan genotoksik terhadap sel ikan.

Baca laporannya di sini